5 Pesan Saya Untuk Para Pemimpin Muda
-
Monday, October 27, 2014
No Comments
Semua orang adalah pemimpin. Sepakat? Walaupun bukan memimpin orang lain, mereka sudah pasti memimpin dirinya sendiri.
Tapi bisakah kita memimpin orang lain? Sudah pasti bisa. Pemimpin itu bukan dilahirkan, namun pemimpin itu diciptakan. Banyak faktor yang mempengaruhi terciptanya seorang pemimpin yang kuat. Mulai dari faktor internal, dan juga faktor eksternal.
Salah satu pemimpin bangsa ini yang saya kagumi adalah Ibu Risma {walikota Surabaya}. Tegas dan berani. Terkadang tidak pernah malu untuk memberi contoh. Walaupun contohnya itu mencangkul di taman. Bagaimana perasaan anda jika melihat walikota anda mencakul sedangkan anda masih diam saja dan hanya melihatnya?
Ini ada beberapa hal yang mungkin bisa anda renungkan agar bisa menjadi pemimpin, yang memimpin orang lain.
Jika kebetulan kamu berada di dalam sebuah organisasi, jadilah anggota yang baik. Bekerjalah sesuai dengan job desk yang telah diberikan kepada kamu. Kalau perlu berikan yang lebih kepada organisasi anda. Biarkan anggota lainnya melihat bahwa anda benar-benar peduli masa depan organisasi anda.
Asal anda tahu saja, kabanyakan organisasi tidak membutuhkan pemimpin yang hebat. Yang dibutuhkan hanyalah pemimpin yang peduli. Jika anda bisa menunjukkan kepedulian anda kepada organisasi anda, niscaya akan mudah untuk mendaki ke atas kursi.
"Mas, kira-kira kalau aku milih ente, ane dijadikan apa nih?". Kalau saya ditanya kayak gitu, udah tak lempar ke tong sampah itu orang. Lebih baik saya tidak menjadi pemimpin daripada menempatkan orang yang pada lembaga yang saya pimpin.
Orang yang salah dalam sebuah lembaga berpotensi untuk menghambat jalannya organisasi. Pilihlah orang yang tepat, jangan terjebak ke dalam politik dagang sapi yang {maybe} akan merusak karir kamu dalam memimpin.
Meyakinkan dengan visi yang baik itu sepertinya akan lebih 'cetar membahana'. Paling tidak dengan visi yang sudah kamu buat, kamu sudah mempunyai pandangan untuk melakukan apa saja. Dan pencapaian apa saja yang akan kamu dapatkan untuk mengukur tercapainya visi tersebut.
"Pemimpin yang hebat itu bukan hanya mereka yang mempunyai visi, namun mereka yang bisa menularkan visinya menjadi misi bersama"
Terkadang saat bagi-bagi job desk, kita hanya memberikan beberapa tugas kepada bawahan kita. Setelah itu, kita pergi begitu saja meninggalkan mereka. Berharap dan menuntut mereka untuk bisa menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
Namun, hal ini yang harus kamu catat dalam buku kerjamu. Tidak semua bawahanmu tahu cara untuk menyelesaikan job desk yang sudah kamu berikan. Tidak percaya? Silahkan buktikan!
"If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader." - John Quincy Adams
Ketika apa yang kamu lakukan bisa menjadikan orang lain mempunyai keinginan untuk maju, maka kamu adalah pemimpin. Sebagai seorang pemimpin, tentu kamu akan menjadi pusat perhatian. Bagaikan serigala di kerumunan domba. Jika kamu bisa menjadi serigala yang bisa melindungi domba-domba, maka domba pun akhirnya ingin menjadi serigala.
Tak jarang dalam sebuah kabinet organisasi, kita menemukan sebuah kebuntuan ketika rapat. Forum bingung dalam memutuskan sesuatu. Untuk itu, peran pemimpin lah yang harus dominan. Seorang "leader" harus bisa mengambil keputusan yang tepat dengan berbagai pertimbangan.
Pernah menjalani sebuah rapat yang tiada habisnya? Jika masalah itu tidak pernah selesai dalam rapat, bagaimana organisasi bisa cepat "take action". Rapat memang perlu, namun keputusan dalam rapat adalah hal yang paling penting.
Img credit : Us Embassy
Tapi bisakah kita memimpin orang lain? Sudah pasti bisa. Pemimpin itu bukan dilahirkan, namun pemimpin itu diciptakan. Banyak faktor yang mempengaruhi terciptanya seorang pemimpin yang kuat. Mulai dari faktor internal, dan juga faktor eksternal.
Salah satu pemimpin bangsa ini yang saya kagumi adalah Ibu Risma {walikota Surabaya}. Tegas dan berani. Terkadang tidak pernah malu untuk memberi contoh. Walaupun contohnya itu mencangkul di taman. Bagaimana perasaan anda jika melihat walikota anda mencakul sedangkan anda masih diam saja dan hanya melihatnya?
Ini ada beberapa hal yang mungkin bisa anda renungkan agar bisa menjadi pemimpin, yang memimpin orang lain.
1. Awali Dengan Menjadi Pengikut Yang Baik
Jika kebetulan kamu berada di dalam sebuah organisasi, jadilah anggota yang baik. Bekerjalah sesuai dengan job desk yang telah diberikan kepada kamu. Kalau perlu berikan yang lebih kepada organisasi anda. Biarkan anggota lainnya melihat bahwa anda benar-benar peduli masa depan organisasi anda.
Asal anda tahu saja, kabanyakan organisasi tidak membutuhkan pemimpin yang hebat. Yang dibutuhkan hanyalah pemimpin yang peduli. Jika anda bisa menunjukkan kepedulian anda kepada organisasi anda, niscaya akan mudah untuk mendaki ke atas kursi.
2. Bagikan Visi, Jangan Bagi-Bagi Jabatan
"Mas, kira-kira kalau aku milih ente, ane dijadikan apa nih?". Kalau saya ditanya kayak gitu, udah tak lempar ke tong sampah itu orang. Lebih baik saya tidak menjadi pemimpin daripada menempatkan orang yang pada lembaga yang saya pimpin.
Orang yang salah dalam sebuah lembaga berpotensi untuk menghambat jalannya organisasi. Pilihlah orang yang tepat, jangan terjebak ke dalam politik dagang sapi yang {maybe} akan merusak karir kamu dalam memimpin.
Meyakinkan dengan visi yang baik itu sepertinya akan lebih 'cetar membahana'. Paling tidak dengan visi yang sudah kamu buat, kamu sudah mempunyai pandangan untuk melakukan apa saja. Dan pencapaian apa saja yang akan kamu dapatkan untuk mengukur tercapainya visi tersebut.
"Pemimpin yang hebat itu bukan hanya mereka yang mempunyai visi, namun mereka yang bisa menularkan visinya menjadi misi bersama"
3. Berikan Contoh, Jangan Hanya Memerintah
Terkadang saat bagi-bagi job desk, kita hanya memberikan beberapa tugas kepada bawahan kita. Setelah itu, kita pergi begitu saja meninggalkan mereka. Berharap dan menuntut mereka untuk bisa menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
Namun, hal ini yang harus kamu catat dalam buku kerjamu. Tidak semua bawahanmu tahu cara untuk menyelesaikan job desk yang sudah kamu berikan. Tidak percaya? Silahkan buktikan!
4. Motivasi dan Inspirasi
"If your actions inspire others to dream more, learn more, do more and become more, you are a leader." - John Quincy Adams
Ketika apa yang kamu lakukan bisa menjadikan orang lain mempunyai keinginan untuk maju, maka kamu adalah pemimpin. Sebagai seorang pemimpin, tentu kamu akan menjadi pusat perhatian. Bagaikan serigala di kerumunan domba. Jika kamu bisa menjadi serigala yang bisa melindungi domba-domba, maka domba pun akhirnya ingin menjadi serigala.
5. Keputusan Yang Tepat
Tak jarang dalam sebuah kabinet organisasi, kita menemukan sebuah kebuntuan ketika rapat. Forum bingung dalam memutuskan sesuatu. Untuk itu, peran pemimpin lah yang harus dominan. Seorang "leader" harus bisa mengambil keputusan yang tepat dengan berbagai pertimbangan.
Pernah menjalani sebuah rapat yang tiada habisnya? Jika masalah itu tidak pernah selesai dalam rapat, bagaimana organisasi bisa cepat "take action". Rapat memang perlu, namun keputusan dalam rapat adalah hal yang paling penting.
Img credit : Us Embassy