Update :

Masalah Kependudukan Di Indonesia: Aspek Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi

By Jasa Pembuatan Video Lagu Karaoke - Thursday, May 29, 2014 No Comments
Pertambahan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sensus penduduk yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2010 lalu pun menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia saat itu sekitar 237 juta jiwa. Sayangnya sekitar 57% dari jumlah penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa. Nah, disini saya akan mencoba untuk sedikit membahas tentang "pengaruh pertambahan penduduk terhadap kesejahteraan sosial ekonomi".

Sumber: http://blogs.unpad.ac.id/

Pada tulisan sebelumnya, saya juga sudah pernah membahas dampak pertambahan penduduk di kota dan membandingkan dengan aspek lingkungan. Kenapa topik tentang kependudukan ini begitu penting? Karena pada dasarnya Sumber Daya Manusia adalah salah satu aspek utama dari pembangunan nasional.

Kondisi penduduk yang berkualitas, sejahtera, hidup yang cukup baikakan menjadi aset pemerintah yang menguntungkan karena akan berdampak terhadap kemajuan dan perkembangan bangsa dan negara.Sebaliknya penduduk yang tidak berkualitas, yang serba kekurangan,kemiskinan akan menjadi beban pemerintah dan beban masyarakatakhirnya akan berdampak pada perkembangan bangsa dan negara terutama dalam hal kemajuan negara.

Penyebab Pertambahan Penduduk


Harus diakui bahwa jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara akan terus berubah dari waktu ke waktu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertambahan penduduk ini sendiri. Diantara beberapa faktor tersebut ada tiga faktor utama yang menyebabkan pertambahan penduduk.

  1. Angka Kelahiran (Natalitas). Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun.
  2. Angka Kematian (Mortalitas). Angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian dari setiap 1000 penduduk per tahun.
  3. Perpindahan Penduduk (Migrasi). Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah yang lainnya. Ada berbagai macam jenis migrasi, diantaranya adalah urbanisasi, imigrasi dan transmigrasi.
"Lantas apa hubungan dari ketiga hal tersebut?" Jika angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematian, maka bisa dikatakan bahwa wilayah tersebut mengalami pertambahan penduduk. Jika sebaliknya, maka wilayah tersebut mengalami pengurangan penduduk.

Kemudian sama halnya dengan jumlah penduduk yang pindah (migrasi). Jika jumlah penduduk yang datang lebih banyak dari pada jumlah penduduk yang pergi, bisa dikatakan terjadi pertambahan penduduk di wilayah tersebut. Jika sebaliknya maka terjadi pengurangan jumlah penduduk.

Pengaruh Pertambahan Penduduk terhadap Kesejahteraan Sosial Ekonomi


Seharusnya pertumbuhan penduduk merupakan sebuah aset bagi negara jika negara mampu memperdayakan dan mengembangkannya. Namun, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang sampai saat ini masih serba kekurangan, terutama di bidang sosial ekonomi. Kesenjangan di masyarakat baik dalam aspek sosial ataupun aspek ekonomi masih terlalu besar. Sehingga masih ada jarak yang bisa di bilang jauh antara Si Kaya dan Si Miskin.

Hal yang perlu di sadari bersama adalah jumlah penduduk di dunia akan terus bertambah tahun demi tahun, sedangkan bumi yang menjadi tempat tinggal manusia dimensinya tidak akan pernah berubah. Hal ini menyebabkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi di masyarakat. Diantaranya adalah :

Ketersediaan Lapangan Pekerjaan

Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa jumlah penduduk di Indonesia semakin hari akan terus semakin bertambah. Namun yang menjadi pertanyaan adalah "Apakah jumlah lapangan pekerjaan juga bertambah?" Jika negara tidak mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, maka kesejahteraan masyarakat akan turun.

Suasana Indonesia Career Expo 21-25 April 2014 | Sumber gambar : ulaskom.com
Di Indonesia sendiri angka pengangguran masih cukup tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2014 lalu, jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 5,7 persen. Memang mengalami penurunan jika dibandingkan pada Agustus 2013 lalu yaitu sebesar 6,17 persen. Hal ini akan menjadi sangat banyak jika dikalikan dengan jumlah penduduk di Indonesia sebesar 237 juta jiwa maka jumlah pengangguran di Indonesia sebesar 7,15 juta jiwa.

Masalah Kemiskinan

Jumlah pengangguran yang besar ternyata menimbulkan masalah sosial yang lebih mengerikan, "Kemiskinan". Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2008, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 35 juta. Masyarakat yang kurang mampu ini jelas kurang terfasilitasi dalam hal pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut akan membentuk sebuah "Rantai Kemiskinan" yang sulit terputus.

Kaum miskin kota | Credit Foto : Juni Kriswanto (http://www.beritafoto.net/)
Kalau berbicara tentang kemiskinan sendiri, paling tidak ada 3 perspektif yang harus diperhatikan;

  1. Tingkat Pendapatan, seseorang dianggap miskin apabila memiliki tingkat pendapatan dibawah garis kemiskinan.
  2. Tingkat Kesempatan Memenuhi Kebutuhan Dasar, dalam kemiskinan perlu dilihat sebagai suatu kondisi terampasnya akses, pelayanan atau keterjangkauan untuk mendapatkan materi yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan hidup, termasuk makan.
  3. Kapabilitas, dalam hal ini kemiskinan diterjemahkan sebagai ketidakmampuan yang paling dasar untuk berfungsi dimana seseorang tidak memiliki kesempatan untuk menjalankan fungsi minimal yang dilakukan, mulai dari segi fisik seperti mencukupi kebutuhan makan, pakaian, perumahan, serta ” mencegah dari penyakit, sampai pada suatu keadaan yuang lebih komplek seperti pencapaian tingkat sosial dalam bentuk partisipasi dalam komunitas.

Kriminalitas Meningkat

Sulitnya lapangan pekerjaan menyebabkan meningkatnya kemiskinan di kalangan masyarakat. Padahal masyarakat harus memenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu sandang, pangan, papan. Lantas apa yang terjadi kemudian?

Curanmor | sumber gambar : lensaindonesia.com
Bagi orang-orang yang bisa sabar, it's oke lah. Namun bagi mereka yang tidak sabar akan derita kemiskinan, mereka akan melakukan tindak kriminalitas. Maka dari itu, jangan heran ketika anda melihat berita di TV tentang pencurian, perampokan, pencopetan, bahkan human trafficking. Sebenarnya bukan karena kemauan manusia, namun karena kondisi ekonomi mereka yang memaksa mereka berbuat seperti itu.

Tempat Tinggal Semakin Sulit Di Dapat

Ini merupakan salah satu dari kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Seperti yang saya sebutkan di atas, pertambahan penduduk di dunia akan terus bertambah sedangkan dimensi bumi tidaklah bertambah. Hal ini akan mengantar manusia ke sebuah kondisi dimana bumi akan tidak cukup untuk mereka tinggali.
Pemukiman Kumuh di bantaran Kali Ciliwung | Fotografer: Heru Haryono | okezone.com
Di kota-kota besar misalnya, dengan pertambahan penduduk yang sangat cepat namun sama sekali tidak diimbangi dengan pertumbuhan dimensi wilayah membuat ketersediaan lahan untuk tempat tinggal semakin sedikit, bahkan langka. Hal ini akan mendorong mereka untuk mendirikan rumah-rumah di pinggiran rel kereta api, atau di bantaran sungai. Kalau seperti ini menurut anda bagaimana kesejahteraan sosial penduduk perkotaan tersebut?

Masalah Pendidikan

Dulu waktu kecil saya sering mendengar istilah yang selalu dikatakan oleh kakek saya bahwa "Banyak anak banyak rejeki". Seiring bertambahnya waktu, ternyata istilah tersebut tidak berlaku lagi. Banyak anak banyak rejeki akan berlaku ketika kita mampu menyekolahkan anak kita. Namun bagi masyarakat miskin dengan jumlah anak yang banyak, apakah mereka mampu untuk menyekolahkan anaknya?

SMA Negeri 2 Rahong Utara | Sumber gambar : http://kosmastakung.wordpress.com/
Pemerintah sebenarnya telah memberi solusi untuk menganggarkan dana untuk pendidikan sebesar 20% dari APBN. Namun dalam distribusi ke instansi-instansi pendidikan harus dikawal dengan baik. Selama masih banyak anak jalanan, saya rasa fasilitas pendidikan masih belum bisa dikatakan bisa dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia.

Upaya Menyelesaikan Masalah Kesejahteraan Sosial Dan Ekonomi


Jika setiap penduduk Indonesia membebankan semua masalah kependudukan terutama yang menyangkut kesejahteraan sosial dan ekonomi kepada pemerintah, maka masalah tersebut akan mustahil bisa teratasi. Tanpa adanya partisipasi masyarakat dalam menyelesaikan masalah pertambahan penduduk ini, maka Indonesia akan mengalami keterpurukan ekonomi.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi pengaruh negatif pertambahan penduduk terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi. Diantaranya adalah :

  1. Menekan Angka Kelahiran. Seperti yang saya tuliskan di atas, salah satu penyebab pertambahan penduduk adalah angka kelahiran. Karena tidak mungkin kita meningkatkan angka kematian, maka kita harus menekan angka kelahiran. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk menekan angka kelahiran, diantaranya adalah dengan mengikuti program KB dan juga turut berpartisipasi untuk tidak menikah di usia dini.
  2. Mendorong Lahirnya Para Pengusaha. Jumlah pengusaha di Indonesia saat ini hanya sekitar 1,56 % dari jumlah total penduduk Indonesia. Padahal idealnya adalah 2%. Dengan menambah jumlah pengusaha, maka di lapangan pekerjaan akan lebih banyak. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi bertindak kriminal.
  3. Rumah Susun atau Apartemen Lebih Effektif. Untuk menekan laju penggunaan lahan untuk pemukiman penduduk, maka alangkah lebih baik kalau pemerintah membuat rumah susun. Karena rumah susun bisa menghemat lahan untuk tempat tinggal. Lahan tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai tempat penghijauan, pertanian, atau industri.
  4. Pemerataan Pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi dari pembangunan negara. Mustahil negara bisa maju jika pendidikannya tidak maju. Di Indonesia fasilitas pendidikan masih belum merata bisa dirasakan oleh penduduk Indonesia. Sampai saat ini, perkembangan pendidikan masih berpusat di pulau jawa. 
  5. Percepatan Pembangunan Wilayah Tertinggal. Urbanisasi saat ini sudah tidak bisa dibendung lagi, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya lapangan kerja di daerah-daerah. Sehingga masyarakat pedesaan banyak yang beradu nasib di perkotaan. Seharusnya pemerintah harus segera memberikan perhatian khusus ke wilayah-wilayah tertinggal. Misalkan saja pemenuhan kebutuhan akan listrik, air bersih, dan juga aplikasi teknologi dalam bidang pertanian.
Kita seharusnya sadar, bahwa masalah kependudukan di Indonesia merupakan salah satu hal yang peling krusial untuk membangun Indonesia. Bagaimanapun, SDM merupakan salah satu aset bangsa yang harus segera serius digarap oleh pemerintah Indonesia.

No Comment to " Masalah Kependudukan Di Indonesia: Aspek Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi "