Update :

Artikel Terbaru
Browsing Category "My Life"

Thank's Jalantikus, Lain Kali Saya Pasti Akan Lakukan Lebih Baik

- Friday, May 23, 2014 No Comments
Beberapa waktu yang lalu sebuah situs lokal "jalantikus.com" mengadakan sebuah review contest. Peserta adalah mereka yang memiliki blog. Dan ada beberapa persyaratan lainnya.


Salah satu hal yang membuat saya tertarik untuk mengikutinya adalah; karena penilaian yang diberlakukan berdasarkan pada kreatifitas (40%) kemudian originalitas (40%). Yang 20% kemana? Mungkin pihak jalantikus.com memiliki kriteria sendiri disamping dua hal tersebut.

How About Me?


Saya adalah satu dari 99 peserta yang mengikuti lomba review tersebut. Untuk mengetahui lebih jelas tentang total peserta, silahkan buka saja "peserta jalantikus.com review contest". Disitu diberikan pula nilai yang diperoleh dari masing-masing peserta yang mengikuti lomba tersebut.

Artikel yang saya ikut sertakan dalam lomba adalah artikel dengan judul "Jalantikus.com Berikan Solusi Download Software Gratis, Mudah, Dan Aman". Dari artikel yang saya tulis tersebut, saya mendapatkan nilai sejumlah 658. Sedangkan juara pertamanya mas Darmawansyah mendapatkan nilai 672. Berarti nilai kita hanya selisih 14 poin saja.

Namun jalantikus.com masih berbaik hati menempatkan saya pada urutan ke-7 dari 10 juara harapan. Lihat pemenangnya disini "pemenang review contest jalantikus.com". Jadi saya berhak untuk mendapatkan hadiah sebesar Rp 100.000,-. Lumayan buat makan hari ini.

What's Next?


Mungkin harus instrospeksi diri, dan memperbaiki kualitas tulisan. Kalau orang bijak sih bilangnya "Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin". Nah, itu mungkin hikmah yang bisa saya ambil.

Thank's Jalantikus.com

TTD

Bayu Prasetyo

Terkadang Kita Juga Harus Refreshing

- Saturday, May 3, 2014 No Comments
Deadline, tugas, kerjaan numpuk seakan menjadi keseharian yang terus menerus dan berulang-ulang kali terjadi di dalam hidup kita. Hal tersebut juga akan membebani otak kita, dan kalau kita biarkan secara terus menerus, otak kita akan 'fatique'.

Untuk itu sekali-kali kita harus memanjakan diri kita dan merasakan keindahan dunia beserta isinya. Please, jangan negative thinking dulu sob. Merasakan keindahan dunia bukan selalu berarti bahwa kita merasakan surga dunia yang biasa dibicarakan oleh orang-orang. Namun merasakan keindahan dunia ini saya artikan sebagai merasakan dan menikmati indahnya ciptaan Tuhan yang dikolaborasikan dengan ciptaan manusia.

Hidup ini indah sob, jadi buat kamu yang suka galau-galauan, cobalah keluar dan lihatlah bahwa dunia ini ternyata tidak sesempit pikiran kita.

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah koran lokal, dan berita utamanya adalah bahwa Ibu Risma (walikota Surabaya) akan menutup tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara pada tanggal 19 Juni 2014. Sebenarnya Pakde Karwo (Gubernur Jawa Timur) juga pernah memiliki agenda yang sama. Namun sampai saat ini ternyata agenda tersebut tidak bisa dilaksanakan.

Menutup sebuah tempat lokalisasi sebesar itu memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita juga harus bersiap untuk merubah paradigma masyarakat sekitar, termasuk paradigma kita. Karena kalau sekedar menutup, 'itu mudah', namun tindak lanjut setelah menutup lah yang harus dilakukan. Agar tempat tersebut tidak kembali lagi seperti semula, yaitu sebagai tempat rekreasi para lelaki hidung belang.

4 Tahun di Surabaya namun tak bisa merasakan indahnya surabaya


Aneh banget kedengarannya, tapi begitulah. Nasib seorang mahasiswa teknik yang kebetulan juga aktif di organisasi. Boro-boro untuk jalan-jalan, waktu buat mandi saja terkadang tak ada. Bukan soal nggak ada waktu sih, tapi emang nggak ada waktu yang nggak malas. Begitulah cerita sebenarnya.

So, saya bersama sahabat saya 'Hendra Jayakusuma' meluangkan sedikit waktu untuk merasakan macetnya kota surabaya. Walaupun tak semacet ibukota, tapi namanya kota besar tetap saja lalu lintasnya padat.

Namun yang membuat saya akhirnya terheran-heran adalah pembangunan dan tata kota di Surabaya ternyata sangatlah bagus. Banyak taman-taman yang di bangun untuk mereduksi polusi yang menjadi permasalahan mayoritas kota besar di dunia. Ini tidak jauh dari setiap kebijakan yang telah di buat oleh Bu Risma. Maklum lah, beliau kan lulusan Perencanaan Wilayah Kota.

Memang awal keberangkatan saya tak punya tujuan jelas, namun di jalan kita sepakat untuk melihat kondisi Gang Dolly yang akan segera ditutup (katanya). Ternyata disana masih seperti biasanya. Bahkan banyak wanita-wanita yang sampai duduk di luar wisma. Mata ini rasanya tak tahan untuk melihat sesuatu dan membuat sebuah dosa. Maafkan hambamu ini Ya Allah.

Apa jadinya tempat ini setelah benar-benar di tutup?

Pertanyaan itu mengusik pikiranku, bisa aku menjawabnya. Satu-satunya jawaban yang diterima logika adalah 'kita lihat saja nanti'.

Usai melewati tempat prostitusi tersebut (maaf, saya nggak suka jajan, jadi saya nggak mampir) kita melanjutkan menyusuri jalan tanpa tujuan yang jelas. Sampai perut ini berontak, akhirnya kita cari tempat untuk makan. Akhirnya 'Angkringan' lah yang terpilih menjadi nominasi terbaik tempat makan sekaligus nongkrong kita malam itu.

Tempatnya di jalan Dharmahusada, dekat kampus B Unair (Universitas Airlangga). Ngomong-ngomong soal angkringan, jadi teringat kenangan masa SMA dulu. Kelas 3 SMA kebetulan saya nge-kos karena rumah jauh dari sekolah. Hampir tiap malam aku makan di angkringan, kalau orang Pati menyebutnya 'Sego Kucing'. Nggak tahu ya asal mulanya, mungkin karena porsi nasinya sedikit jadi disamakan dengan porsi makannya kucing.

Karena suasana yang mampu menciptakan nuansa masa lalu, jadi disana akhirnya saya dan Hendra seru-seruan menceritakan masa-masa lalu semasa SMA. Rasanya enjoy banget buat seru-seruan. Nggak ada canggung sama sekali. Mungkin tempat dan suasanalah yang mampu menciptakan perasaan itu. Perasaan yang seolah dunia ini terasa indah, tanpa beban.

Nah, itulah alasan mengapa kita harus meluangkan waktu untuk refreshing. Jangan sampai karena mengejar tujuan dunia kita lupa untuk membahagiakan diri kita sendiri. Nggak perlu mengejar materi dengan berlebihan, toh semuanya tak akan kita bawa mati. Yang harus kita kejar adalah kebahagiaan hati dunia dan akhirat.

Dan Akhirnya Perpisahan Pun Akan Datang

- Sunday, April 27, 2014 2 Comments
Sabtu, 26 April 2014 sekitar pukul 11.00 siang handphone berbunyi. Aku yang tertidur spontan langsung mengangkatnya, karena getarnya bak menggertarkan dunia. Ternyata si Adi 'Solo' yang telfon. Oh My God, aku hampir saja lupa, kalau siang ini aku berjanji untuk menjemputnya di terminal Bratang, Surabaya.

Adi, seorang mahasiswa yang memiliki kompetensi akademik yang bisa dibilang "Sangat Baik". Kita berteman dari awal masuk kuliah. Mungkin karena aku orang Pati dan dia orang Solo. Jadi agak nyambung karena sama-sama orang Jawa Tengah.

Kita sama-sama mahasiswa Teknik Perkapalan ITS angkatan 2010. Dan asalkan temen-temen tahu, dialah yang memiliki IPK paling tinggi angkatanku. Padahal sebenarnya dia juga sibuk di organisasi (Sempat menjadi Kadept Pendidikan di HIMATEKPAL dan Wakil Sekretaris Umum di HMI Komisariat Perkapalan Sepuluh Nopember)

Dan asalkan temen-temen tahu aja, dia sekarang udah lulus kuliah. Tinggal diwisuda aja, sedangkan saya? Coba bayangin sendiri deh. :)

Sumpah, sebenarnya saya tak bisa menahan kalau saya harus mengakui, kau lah yang terhebat. Ups... Tapi .... ya memang begitu.... !!

Di Menyenk Cafe Malam Ini

Malam ini sungguh mengingatkanku pada masa lalu. Dikala harus rapat di tempat yang sama karena ingin mencari suasana yang berbeda. Ya iya lah, disana otak bisa fresh lagi. Sehingga rapat pun tak menjadi beban lagi.

Dan ijinkan saya untuk membagikan sebuah foto, yang mungkin beberapa tahun lagi akan menjadi sebuah kenangan yang indah di antara kita.

HMI Komisariat perkapalan
Keep Smile.... 

Mau tau foto siapa aja itu? Dari belakang paling kiri adalah saya (Bayu Prasetyo), tengah Dinand Hazbind jadid, kanan Ristyanto Adi Putra. Yang di depan kiri Hendra Jayakusuma, tengah M.Anas Khoiri, dan depan kanan adalah M Fajar Ibrahim.

Mungkin malam ini akan jadi kenangan, untuk hari-hari kedepan kita. Tuhan menciptakan pertemuan, namun pasti menyiapkan perpisahan juga. Manusia hanya bisa menunggu kapan waktu itu akan datang. Ketika waktunya tiba, kita hanya akan tersenyum sambil berkata "Inilah saatnya menunjukkan kepada mereka, siapa saya sebenarnya"

September 2014, Wisuda Sudah Menanti


Untuk mas Adi yang tinggal nunggu diwisuda saja, saya ucapkan selamat. Akhirnya kamulah yang akan melangkah dahulu, selangkah lebih maju dari kita. Namun saya tekankan sekali lagi ya mas Adi (jika sempat baca) kompetisi akan tetap berlangsung. Sampai nama kita tertulis di sebuah batu nisan nanti. :)