Update :

Artikel Terbaru
Browsing Category "Tips"

Tips Untuk Menulis Artikel Untuk Pemula

- Wednesday, November 5, 2014 No Comments
Menulis artikel itu mudah. Itu adalah hal yang pertama kali harus anda camkan dalam-dalam dalam hati. Jika anda sudah mempunyai presepsi bahwa menulis artikel itu akan sulit, maka yang terjadi adalah akan benar-benar kesulitan dalam menulis artikel.

Menulis Artikel
Semua hal (mungkin) akan mengikuti pikiran anda. Jika memang anda membayangkan menulis artikel itu sulit, maka anda tidak akan bisa menulis sebuah artikel. 

Untuk itulah tulisan ini saya buat, saya hanya berdoa semoga setelah anda membaca tulisan ini sampai selesai, anda sudah siap bahkan sudah selesai menulis sebuah artikel untuk anda publikasikan. Entah itu di media online seperti blog atau di media cetak.

Berikut adalah hal-hal yang anda harus perhatikan ketika ingin menulis artikel.

1. Ide, Atau Topik Untuk Dibahas


Ide ini adalah nyawa utama dari setiap penulis. Jika tidak ada ide untuk menulis, maka penulis pun tidak akan bisa untuk menulis.

Darimana datangnya ide? Ide bisa datang kapan saja. Namun, ketika anda ingin menulis ide itu tidak datang, anda bisa jalan-jalan ke Google. Cari hal-hal yang sesuai dengan apa yang anda sukai. Maka dengan melihat-lihat hal baru tersebut anda akan mendapatkan hal baru juga.

Pergi ke toko buku, maybe toko buku ini adalah gudang ide. Disana ada ratusan bahkan judul buku yang tertata rapi di rak-rak buku.

Tak perlu membeli bukunya, anda bisa membacanya disana. Karena membaca di toko buku itu nggak usah berbayar. Hanya butuh datang aja, toh biasanya kursi juga disediakan kursi atau sofa oleh pemilik toko buku tersebut. hahahaha (tertawa jahat)

2. Blank Page Syndrome


Ya, memang sulit kalau ingin mengawali sebuah tulisan. Tapi jika tidak kita awali lantas kapan tulisan itu akan selesai? Mencoba lebih baik daripada tidak sama sekali. Entah nanti tulisan yang anda buat menjadi seperti apa itu urusan belakangan. Yang penting workspace anda tidak kosong. Karena workspace kosong itu sangat menyebalkan sekali.

3. Just Writting (Menulislah Seperti Anda Berbicara)


Ini adalah hal yang sangat mudah bukan. Anda bisa bicara atau berkomunikasi dengan orang? Ya, kalau bisa berarti anda siap untuk menulis sebuah artikel. Jangan selalu terpaku dengan kata-kata yang harus begini dan begitu. Kecuali tulisan anda itu tujuannya adalah untuk keperluan akademik, jadi memang harus disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Tulislah apa yang anda katakan, penuhi setiap halaman dengan kata-kata yang ingin anda keluarkan melalui mulut anda. Jangan khawatir ada yang salah, karena anda masih bisa merevisinya. Ingat, salah belum tentu dosa. Tapi dosa sudah pasti salah.

4. Revisi Belakangan Aja


Jika anda sudah merasa menyelesaikan tulisan anda, baca ulang tulisan anda. Kemudian revisi kata-kata yang mungkin salah atau tidak nyambung dengan kalimat lainnya. So, dengan merevisi di akhir-akhir seperti ini, akan mempersingkat waktu untuk menghasilkan artikel yang berkualitas.

Jika anda merevisi setiap selesai menulis paragraf, anda akan membuang banyak waktu. Tentu hal ini akan mengurangi produktifitas anda dalam menulis artikel. Menulis artikel itu mudah, asal tulis saja sampai selesai setelah itu edit jika diperlukan.

5. Perhatikan Paragraf Pertama dan Kesimpulan


Ingat, paragraf pertama adalah hal yang harusnya mempunyai nilai jual yang paling tinggi. Anda gagal menulis paragraf pertama, maka artikel anda juga akan gagal.

Jika seseorang membaca sebuah artikel, pasti yang dibaca adalah paragraf pertamanya. Sepakat? Nah, ketika pada paragraf pertama saja sudah tidak menarik, pasti mereka berfikir paragraf-paragraf selanjutnya juga tidak menarik. Jadi pembaca akan segera meninggalkan artikel anda dan mencari artikel yang lainnya.

Tentu masih ingat tentang hukum "Ciptakan kesan pertama yang menarik". Sayangnya hukum ini juga berlaku dalam menulis artikel.

Akun Gmail Otomatis Tidak Aktif Jika 9 Bulan Tidak Kita Buka

- Thursday, October 16, 2014 No Comments
Google memberikan banyak sekali manfaat kepada penggunanya. Salah satu manfaat dari akun Gmail/google adalah kita bisa menggunakan satu akun google untuk berbagai layanan yang diberikan oleh google. Namun, jika apa jadinya jika kita tidak pernah membuka atau tidak pernah beraktifitas dengan akun Google kita selama 9 bulan?


Jika membaca privacy policy yang diberikan oleh pihak Google tentang penggunaan Gmail menyebutkan bahwa pihak Google akan me-non aktifkan akun Gmail anda jika tidak menggunakannya selama sembilan bulan.

"Google may terminate your account in accordance with the terms of service if you fail to login to your account for a period of nine mounth"

Tentu kita tidak ingin akun anda di nonaktifkan oleh google begitu saja. Untuk itu, agar google memberi peringatan kepada kita sebelum me-non aktifkan akun Gmail kita maka ada beberapa opsi yang diberikan oleh google.

Caranya adalah silahkan buka Pengelola Akun Tidak Aktif, disitu kita akan diberikan beberapa opsi peringatan dan pengaturan perode masa waktu habis akun Gmail kita.Google akan memberikan peringatan kepada kita dalam waktu satu bulan sebelum akun kita di-non aktifkan.

Untuk mengatur Pengelola Akun Tidak Aktif ini, anda harus memasukkan nomor hp kemudian mengkomfirmasikan dengan kode yang sudah dikirim oleh Google Melalui sms. Setelah itu anda bisa mengatur "masa waktu habis akun anda", mulai 3 bulan sampai 18 bulan. Itu Opsional tergantung keinginan kita.

Setelah itu kita juga diminta untuk menambahkan 10 kontak terpercaya yang akan dihubungi jika masa waktu habis akun kita akan segera habis. Terakhir, buatlah pesan otomatis yang nantinya akan dikirim jika akun anda akan di non aktifkan.

Ingin Menghapus Akun Google?

Untuk beberapa alasan, mungkin kita ingin menghapus secara manual akun Google kita. Google juga memberikan opsi untuk ini. Silahkan anda buka "Hapus Google Account" jika anda benar-benar ingin menghapus akun Google anda. Ada beberapa opsi yang bisa anda pilih dari akun Google yang ingin anda pilih.


Antara Kos, Kontrak Rumah, Atau Sewa Apartemen

- Thursday, October 2, 2014 No Comments
Masa mahasiswa adalah masa yang paling indah yang kita lalui. Mulai dari bertemu teman baru, sampai metode belajar baru pun kita rasakan ketika menjadi mahasiswa. Proses pendewasaan dari sebelumnya sebagai siswa SMA yang belajar dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang juga akan kita lalui pada masa transisi ini.

Apartemen Studio

Tapi yang menjadi masalah adalah, jika kampus kita berada jauh dari rumah. Dan kita juga diharuskan jauh dari orang tua kita. Intinya kita akan membutuhkan sesuatu yang baru dan sangat penting “Tempat Tinggal”.

Jika kamu sedang kuliah di kota besar, maka ada tiga tempat tinggal yang bisa kamu pilih sebagai opsi tempat tinggalmu selama berada di perantauan. Pertama adalah Nge-Kos, Kontrak Rumah, atau bisa juga Sewa Apartemen. Selain itu sebenarnya ada juga opsi lain, yaitu tinggal di asrama mahasiswa dan numpang di rumah saudara (Jika kebetulan saudara ada yang punya rumah di deket kampus kita).

Semua yang akan saya tulis merupakan pengalaman pribadi saya. Mulai dari ngekos, kontrak rumah, tinggal bersama dengan saudara, sewa apartemen, bahkan tidur di sekretariat organisasi pun pernah saya alami. Kesemuanya mempunyai keunggulan masing-masing, yang mungkin tidak pernah kamu fikirkan.

Oke, mari kita membahasnya satu per satu

Tinggal sama Saudara
Pertama kali di Surabaya, saya tinggal bersama dengan kakak saya yang kebetulan kontrak rumah. Enaknya sih kita bisa berhemat karena kalau pagi sama sore makan nggak perlu beli. Tapi nggak enaknya kalau kita pengen pulang sampek malam, pasti ditanya-tanya seperti intel yang sedang meong-intrograsi tersangka pencurian. Padahal kita pulang malam karena sedang mengerjakan tugas kuliah atau sedang menyiapkan alat-alat OSPEK (waktu jadi maba).

Kos
Kos adalah pilihan yang banyak dipilih oleh mahasiswa. Karena urusan kos ini tergolong praktis. Kita tidak perlu untuk ngurusin bayar listrik, bayar air bahkan barang-barang perabot seperti kasur/SpringBed, almari, meja biasanya sudah disiapkan oleh yang punya kos-kosan. Jadi kita tinggal menempatinya saja. Namun sayangnya biayanya juga lumayan mengurangi uang jajan lho. Saat ini di sekitar kampus ITS saja biaya kos sudah 350.000,-.

Selain itu, jika di kosan kita nggak ada kamar mandi luarnya kita harus ngantri kalau ada masuk pagi. Bisa-bisa telat. Biasanya problem seperti ini dialami oleh anak-anak SMA yang sudah ngekos. Namun ketika sudah mahasiswa, saya kira masalah ini tidak begitu berarti karena masuk kuliah tidak harus pagi. Kecuali anak-anak politeknik yang biasanya harus masuk pagi-pagi.

Ngontrak
Namanya juga kontrak rumah, bukan kontrak rumah + perabotannya. Jadi kalau kontrak rumah itu kita harus mengisi perabotannya sendiri. Misalkan untuk bed-nya, kita harus bawa sendiri, selain itu almari juga tidak disediakan.
Memang sih bayarnya lebih terjangkau kalau jika dibandingkan dengan bayar kos, tapi kalau kontrak kita tidak bisa bayar bulanan. Minimal kita harus langsung bayar selama satu tahun. Selain bayar sewa ke pemilik rumah, kita juga harus bayar listrik PLN, PDAM, dan uang keamanan (kalau ada).

Sewa Apartemen
Ini merupakan opsi hunian terakhir yang bisa dipakai. Namun tidak semua kota memiliki apartemen. Hanya jika kamu sedang tinggal di kota-kota besar sekarang sudah banyak developer yang membangun apartemen. Mengingat apartemen lebih membutuhkan tanah yang sempit namun bisa menampung banyak orang.

Setahu saya, sewa apartemen itu minimal 3 bulan, dan tidak bisa dibayar setiap bulan. Jadi harus langsung bayar langsung 3 bulan. Selain bayar uang sewa apartemennya, kita diharuskan memberikan uang jaminan kepada pemilik. Uang jaminan ini fungsinya jika ada kerusakan dari perabot yang ada di apartemen. Jadi akan dikembalikan ketika kontrak kita sudah habis. Namun jika ada perabot yang rusak, maka kita tidak bisa menerima kembali uang jaminan ini 100%.

Untuk listrik dan uang PDAM, kita juga harus membayar sendiri. Masih ada bayar uang ke menejemen apartemen yang memberikan beberapa fasilitas kepada kita. Jadi jika sewa apartemen, uang yang harus kita keluarkan bisa berlipat-lipat lebih banyak dibandingkan jika kita ngekos.

Tinggal di apartemen bisa meningkatkan status sosial kita. Karena mayoritas yang tinggal di sana adalah para eksekutif muda yang pada dasarnya mereka mencari hunian untuk tempat singgah. Seperti yang kita tahu bahwa untuk mengurus bisnis yang mereka punya, mereka dituntut untuk mempunyai mobilitas yang tinggi. Harus bolak-balik dari satu kota ke kota lainnya.

Terminologi Dasar Dalam Menulis Artikel

- Sunday, September 21, 2014 No Comments
Sejarah itu selalu berawal dari tulisan. Bukan sejarah namanya jika suatu peristiwa itu tidak di tulis oleh seseorang. Karena peristiwa itu lambat laun akan segera dilupakan oleh manusia. Atau paling bagus hanya akan menjadi sebuah legenda yang pada suatu saat akan dipertanyakan kebenarannya.

Image Credit By: http://xxscarletxrosexx.deviantart.com/
Beda antara zaman sejarah dan pra-sejarah adalah adalah adanya tulisan. Sejarah dimulai ketika manusia mengenal tulisan. Dimana peristiwa di masa lampau yang kemudian didokumentasikan oleh seseorang dalam bentuk tulisan akan menjadi sebuah sejarah yang diakui kebenarannya secara tekstual.

Disini saya tidak ingin berbicara sebagai seorang penulis profesional. Karena memang saya sadari itu bukanlah kapasitas saya. Namun, disini saya ingin berbicara sebagai seorang penulis lepas yang bertebaran diantara penulis-penulis lainnya, dan bersembunyi diantara nama-nama besar penulis yang ada di muka bumi.

Karena pembahasan dalam sebuah topik yang kita bicarakan yaitu "menulis" itu akan teramat luas, maka dalam artikel ini saya hanya akan membahas sesuatu yang sangat khusus dari menulis, yaitu menulis sebuah artikel.

Jika ada orang yang berkata "Semua orang bisa menulis, bahkan siswa kelas 1 Sekolah Dasar pun ternyata sudah bisa menulis". Pendapat itu tidaklah salah, namun tidak terlalu benar juga. Mengapa? Mari kita bahas.

Terminologi Dasar Dalam Menulis Artikel


Dalam hal ini, hanya sedikit hal yang perlu kita ketahui sebelum kita menulis sebuah artikel kemudian mempublikasikannya. Sepertinya sepele, namun sangat menentukan kualitas dari tulisan yang akan kita buat. Apa saja?

1. Motivasi
Kalau saya ibaratkan, motivasi mempunyai sebuah makna layaknya hubungan sebab akibat. Dalam menulis misalnya "Saya (..... #motivasi), maka saya menulis. Dan bila mau menyederhanakan lagi motivasi menulis bisa kita artikan sebagai niat kita menulis.

Karena saya yakin bahwa "Semua berawal dari niat", maka menulispun harus diawali dengan niat. Niat yang baik akan menghasilkan tulisan yang baik. Motivasi yang baik juga akan menghasilkan tulisan yang baik.

2. Topik
A: "Saya ingin menulis!"
B: "Mau menulis apa?"
A: "#...!?"
Sebelum kamu menulis, alangkah lebih baik jika kamu sudah tahu apa yang akan kamu tulis. Agar kamu tidak bingung ketika berhadapan dengan selembar kertas kosong/layar kosong.

Selain itu mempunyai topik tentu sangat bermanfaat untuk isi dari tulisan itu sendiri. Agar nantinya ide/gagasan yang ingin disampaikan tidak melenceng kemana-mana. Jangan sampai kamu ingin membahas masalah A, namun di dalam tulisan banyak di ungkap masalah-masalah B.

3. Struktur
Ternyata hal ini juga sangatlah penting untuk diperhatikan. Setiap jenis artikel tentunya mempunyai struktur masing-masing. Misalkan saja; jelas essai itu memiliki struktur yang berbeda dengan feature. Kemudian artikel review juga akan sangat berbeda dengan artikel tutorial (How To artikel)

4. Cara Penyampaian
Yang terakhir ini biasanya menjadi ciri khas masing-masing penulis. Pada dasarnya penulis diharapkan bisa menceritakan sebuah gagasan yang ingin di sampaikan dengan baik. Agar nantinya tulisan tidak akan menjadi kaku ketika di baca oleh orang lain. Cara penyampaian yang baik juga akan membuat pembaca bisa memahami dan tidak akan merasa bosan ketika membaca artikel yang telah kita terbitkan.

Jika kamu sudah memiliki keempat hal di atas, saya rasa anda sudah bisa untuk memulai menulis sebuah artikel.

8 Tips Untuk Menghindari Pelecehan Seksual Bagi Remaja

- Sunday, June 1, 2014 No Comments

Pelecehan seksual sudah sangat sering terjadi akhir-akhir ini. Jika anda tidak mau menjadi korban pelecehan seksual, sebenarnya sangat simple sekali. Jangan melakukan pelecehan seksual terhadap orang lain. Jika semua orang tidak ada yang berniat untuk melakukan pelecehan seksual, maka pelecehan seksual tersebut tidak akan terjadi.


Namun itu saja sepertinya masih belum cukup. Karena kejahatan tidak hanya terjadi karena adanya niat dari pelaku, tapi karena adanya kesempatan untuk melakukan kejahatan. Begitu pula dengan pelecehan seksual. Maka ‘Waspadalah!’

Untuk mengurangi resiko menjadi korban pelecehan seksual, saya mempunyai beberapa tips yang mungkin bisa membantu anda. So, apa saja tipsnya?

  1. Sikap. Sikap ini sangat berkaitan dengan keyakinan, perbuatan, atau tindakan berdasarkan pendirian yang teguh, kuat atau kokoh. Dengan demikian, setiap remaja harus memiliki sikap yang teguh terhadap setiap factor yang berpotensi melecehkan mereka sehingga menggerogoti, menghancurkan, atau merusak kesucian diri dan masa depan.
  2. Penampilan. Sering sekali pelaku pelecehan seksual berdalih bahwa mereka terdorong untuk melakukan pelecehan seksual karena penampilan. Terutama penampilan remaja perempuan yang kadang-kadang seakan mengundang rang lain untuk melecehkan mereka. Oleh karena itu setiap remaja, terutama remaja perempuan sangat perlu sekali untuk menjaga penampilan. Berpakaianlah sesuai dengan tata krama, agar tidak mengundang sebuah perlakuan pelecehan seksual. Misalkan dengan memakai rok mini di café akan mengundang hasrat dari lawan jenis untuk melakukan pelecehan seksual.
  3. Keberanian. Para remaja harus berani untuk melawan setiap bentuk pelecehan seksual yang terjadi dalam dirinya. Kelemahan para remaja, terutama para remaja puteri adalah mereka ketakutan untuk melawan atau mengungkapkan pelecehan seksual yang terjadi pada dirinya. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, misalkan ancaman atau karena malu. Namun yang patut diperhatikan bahwa hal tersebut akan membuat mereka yang melakukan kekerasan seksual akan merasa aman karena sikap tertutup tadi.
  4. Ketegasan. Setiap remaja berhak dan harus berani menyatakan ‘tidak’ atau menolak dengan tegas setiap factor yang berpotensi untuk menimbulkan pelecehan seksual terhadap mereka. Patut diketahui, bahwa hanya dengan keberanian dan ketegasan, mereka akan terhindar dari kemungkinan menjadi korban pelecehan seksual.
  5. Kemampuan Membela Diri. Tidak ada salahnya para remaja untuk memperlengkapi diri mereka dengan kemampuan membela diri, baik secara fisiologis maupun secara fisiologis. Dengan demikian mereka mampu membela diri dari bujuk rayu maupun kekerasan fisik dari orang lain yang ingin melecehkan mereka. Kemampuan membela diri juga akan meningkatkan rasa percaya diri mereka untuk menghadapi berbagai serangan dan godaan, baik dari dalam maupun dari luar diri mereka.
  6. Saat Berduaan. Salah satu kesempatan untuk melakukan pelecehan seksual adalah pada saat berdua-duaan. Dorongan seks para remaja yang kuat menyebabkan remaja acap kali tidak mampu mengendalikan diri sehingga terjadi pelecehan seksual.
  7. Menghindari Daerah/Jalan Yang Gelap .Pelecehan seksual atau kejahatan pada umumnya terjadi karena terbuka kesempatan untuk melakukannya. Misalkan daerah yang gelap, sepi, atau jauh dari pusat perhatian orang lain sehingga pelaku merasa aman dan nyaman ketika melakukannya. Oleh karena itu, para remaja sebaiknya menghindari wilayah yang gelap atau jauh dari perhatian orang tersebut terutama ketika sendirian.
  8. Menghindari Tontonan Yang Berpotensi Menimbulkan Hasrat Seksual. Salah satu faktor yang mendorong terjadinya pelecehan seksual di kalangan remaja adalah tontonan atau bacaan yang membangkitkan gairah, nafsu maupun hasrat seksual mereka. Oleh karena itu hidnari tontonan atu bacaan yang tidak mendidik dan tidak bermoral tersebut.